Jarang Disorot, Rwanda Terima Sukarelawan Asing. Apa Saja yang Harus Diketahui?

Indonesia Satu Manajemen,
12 Januari 2022 - 20:58

Setelah genosida yang menghancurkan kehidupan pada tahun 1994, Rwanda menghadapi masa depan yang tidak pasti. Dengan ketangguhan dan komitmen tak tertandingi, negara ini terus bergerak maju menuju rekonsiliasi.

Dunia kuliner, seni, budaya, pariwisata, pendidikan dan perekenomian yang dinamis dan menunjukkan grafik menanjak merupakan poin-poin yang ditawarkan oleh Anda yang butuh pengalaman kerja. Tapi sebelumnya, negara ini juga menawarkan program sukarelawan yang memberikan banyak pengalaman pra kerja.

Sebelumnya, cari tahu dulu yuk tentang program sukarelawan di Rwanda berikut ini!

  • Negara kecil yang kaya akan alam

Rwanda merupakan negara kecil seukuran Swiss yang memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada pendatang. Dikenal sebagai Tanah Seribu Bukit, ekosistem di sini adalah rumah bagi beberapa hewan langka. Danau, deretan gunung berapi menjulang tinggi hingga alam yang masih alami menjadikannya kaya.

Tidak hanya alam, Rwanda memiliki jajaran kota metropolis, seperti Kigali yang selalu ramai, Butare sebuah kota perguruan tinggi dengan kedai-kedai kopi modern. Daerah pedesaan terpencil Musanze, tempat gorila berkeliaran bebas, hingga suasana yang begitu menyatu.

  • Pilih program yang sesuai keterampilan

Pendidikan, ekowisata dan resolusi konflik merupakan program paling populer di sini. Sebelum memutuskan untuk memilih, ada baiknya ketahui program apa yang paling cocok dengan minat dan pengalaman.

Perlu diingat bila sehebat apapun keterampilan yang dimiliki, sukarelawan di Rwanda harus mendengarkan dan belajar dari penduduk setempat. Hal tersebut bertujuan untuk menghargai budaya, adat istiadat dan kearifan lokal, sehingga menjadikannya sebagai pengalaman berharga.

  • Berbaik hati satu sama lain

Masyarakat Rwanda memiliki budaya berbaik hati satu sama lain atau biasa disebut dengan Ubumuntu. Kata tersebut diambil dari Bahasa Kinyarwanda yang berarti menjadi manusia.

Pasca genosida, masyarakat saling memberikan semangat, ini berguna sebagai proses penyembuhan dan rekonsiliasi. Mengakui kemanusiaan, saling merawat, empati, belas kasih, mendengarkan dan belajar dari masa lalu adalah cara menciptakan perdamaian.

  • Tingginya rasa tolong menolong

Pada hari Sabtu terakhir di akhir bulan merupakan hari nasional layanan masyarakat atau biasa dikenal dengan Umuganda. Semua toko tutup dan aktivitas sehari-hari berhenti sejenak guna saling membantu. Orang-orang turun ke jalan untuk salin tolong-menolong.

Bersama-sama Anda bisa bekerja menanam pohon, membersihkan, memperbaik jalan dan lain sebagainya. Gerakan umuganda ini terbukti telah mempercantik negara, sehingga tercipta wilayah yang bersih dan terbangunnya sikap gotong royong.

Sebelum berangkat ke Rwanda, ada baiknya untuk pelajari lebih dalam tentang kondisi geografis, masyakat hingga budayanya. Lebih-lebih perusahaan yang memungkinkan membuka lowongan pekerjaan.

 

 

Lapor Pengaudan
Logo WhatsApp